Perbedaan Kue Odading dan Oliebollen, Serupa tapi Tak Sama!
JAKARTA, iNews.id - Perbedaan kue odading dan oliebollen kerap dipertanyakan. Hal itu bermula ketika sebuah unggahan salah seorang warganet yang tengah mencicipi kue asal Belanda, oliebollen di negeri kincir angin secara langsung viral di media sosial.
Menurutnya, kue tersebut tak jauh berbeda dengan kue odading yang berasal dari Jawa Barat. Tak hanya bentuknya yang mirip, rasanya bahkan dianggap tak jauh berbeda.
“Temenku lagi liburan di Amsterdam, diajakin pacarnya (bule) antri kue yang cuma dijual pas holidays season, namanya Olliebollen. Ceritanya dia udah ngantri 2 jam dingin2 kena salju, pilek, keanginan dll, pas sampe gilirannya : Anyeeeengg odading ieu mah kehed,” tulis akun Twitter @jastairvine, seperti dikutip iNews.id pada Rabu (4/1/2023).
Sontak unggahan tersebut mendulang beragam komentar dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang setuju bahwa odading dan oliebollen memang memiliki kemiripan.
Selain rasa dan bentuk yang bulat, kedua kue ini sama-sama digoreng menggunakan minyak panas. Tak hanya itu, odading dan oliebollen juga terbuat dari bahan pokok yang hampir mirip, yakni tepung terigu, gula, telur, dan susu cair.
Kendati demikian, terdapat beberapa perbedaan mencolok dari kedua kue tersebut. Adapun perbedaannya akan diulas selengkapnya berikut ini.
Perbedaan kue odading dan oliebollen
2.Isian
Meskipun memiliki rasa yang sama, perbedaan paling mencolok antara odading dan oliebollen terletak pada isiannya. Sebagai informasi, oliebollen merupakan roti goreng yang biasanya diberikan isian berupa kismis, potongan buah, atau kayu manis.
Selain itu, di atasnya terdapat gula putih yang telah dihaluskan. Sementara itu, odading disajikan tanpa isian dan topping atau polosan.
3.Waktu konsumsi
Apabila seseorang ingin mengonsumsi odading, maka orang tersebut akan menemukan penjualnya dengan mudah tanpa batasan waktu. Namun hal itu tidak bisa ditemukan pada oliebollen, dimana kue itu hanya bisa dikonsumsi dalam waktu tertentu.
Biasanya, oliebollen akan mudah ditemukan hanya saat Natal dan malam pergantian tahun di Belanda. Konon, kue ini bahkan telah menjadi kudapan pergantian tahun sejak dahulu kala.
Orang-orang pada zaman dahulu biasa berpuasa antara St. Martin (11 November) sampai hari Natal, sehingga mereka akan berpesta dengan makan dan minum sampai kenyang sebagai perayaan. Dari sanalah, oliebollen akan dipilih karena kue ini sangat mengenyangkan.
Editor: Komaruddin Bagja