Suka Makan Sushi, 6 Hal Mengerikan Ini Bisa Terjadi pada Tubuh

JAKARTA, iNews.id - Bagi Anda pencinta kuliner Jepang, tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sushi. Ikan mentah dibumbui dengan saus khas Jepang yang begitu lezat. Terlihat segar dan menggoda, sushi menjadi makanan favorit banyak orang.
Namun, di balik kelezatan sushi, ada beberapa hal mengerikan yang bisa terjadi pada tubuh. Mulai dari risiko yang terkait dengan memakan ikan mentah, parasit, keracunan, hingga merkuri.
Seorang dokter, baru-baru ini telah mengeluarkan sebuah cacing pita parasit berukuran 5 cm dari tubuh pria. Kemungkinan, ini disebabkan karena memakan sushi.
Namun, apakah ini hanya kasus yang kebetulan atau karena sering memakan sushi? Ingin tahu, apa saja hal menakutkan yang bisa terjadi pada tubuh ketika mengonsumsi sushi?
Berikut penjelasan yang diberikan oleh Pendiri Armonk Integrative Medicine di Armonk, New York, Dr.Tania Dempsey dan Ahli gizi serta penulis "Wild Mediterranean," Stella Metsovas. Berikut ulasannya, seperti dirangkum iNews.id, melalui Insider, Senin (22/1/2018).
Keracunan merkuri
Mengkonsumsi ikan laut dalam jumlah besar, seperti tuna dan yellowtail, dapat menyebabkan keracunan merkuri. Anda akan memiliki beberapa gejala yang buruk. Keracunan merkuri dapat menyebabkan "masalah memori, kelemahan otot, mati rasa atau kesemutan, tremor dan mudah tersinggung," ucap Dr. Tania Dempsey.
"Semua ikan mengandung kadar merkuri, tapi ikan-ikan yang digunakan dalam sushi dan sashimi adalah ikan besar, seperti tuna, yellowtail, sirip biru, ikan bass dan lobster. Semua ikan ini memiliki kadar merkuri tertinggi," kata Dempsey.
Parasit atau cacing pita
Sebuah cacing pita parasit adalah salah satu hal paling mengerikan yang bisa ditemukan di sushi. Ada beberapa kasus yang menemukan cacing pita ditubuhnya karena mengonsumsi ikan mentah. Baru-baru ini, dunia dibuat gempar dengan kabar seorang pria menarik sebuah cacing pita sepanjang 5 cm dari tubuhnya. Kemungkinan, ini didapat karena memakan sushi mentah.
Dalam kasus lain, seorang pria yang mengeluh sakit perut setelah makan sushi. Setelah dilakukan sinar X, dokter menemukan parasit sedang menempel di dinding perut bagian atas. "Parasit yang terkenal adalah Anasakiasis, atau penyakit cacing herring. Anisakis menempel pada perut atau usus dan menyebabkan sakit perut akut, muntah, dan demam. Dalam beberapa kasus, ini bisa menyebabkan alergi, reaksi anafilaksis," kata Dr.Dempsey.
Listeria
Listeria atau infeksi serius disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi. Ini sering ditemukan pada ikan asap dan ikan mentah. Infeksi ini sangat berbahaya bagi wanita hamil. "Bakteri patogen seperti Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus dapat menimbulkan malapetaka di usus. Bahaya utama mengonsumsi ikan mentah bisa diterjemahkan ke dalam penyakit menular yang bisa mengakibatkan sakit perut parah, mual, dan muntah," kata ahli gizi Stella Metsovas.
Keracunan salmonella
Salmonella adalah penyakit bawaan makanan lain yang sering ditemukan pada ikan mentah dan daging yang tidak dimasak dengan benar. "Keracunan salmonella bisa terjadi dari sushi. Bahkan, infeksi virus seperti norovirus telah dikaitkan karena akibat memakan sushi mentah," ujar Dr.Dempsey.
Keracunan makanan scombroid
Makan sushi saat kondisi segar dan dingin bukan hanya cara terbaik untuk makan ikan mentah, tapi juga yang paling aman. "Keracunan makanan scombroid adalah penyakit bawaan makanan lain yang disebabkan histamin. Keracunan ini terjadi jika Anda makan ikan tidak segar dan mulai membusuk. Kelebihan histamin tidak hancur saat pemanasan dan bisa menyebabkan reaksi alergi hingga anafilaksis," kata Dr.Dempsey.
Menurut Food Safety Watch, pada 2008, keracunan scombroid menyumbang 38 persen dari semua wabah keracunan makanan yang terjadi di Amerika Serikat.
Paparan racun
Beberapa komunitas makanan laut pernah berdebat. Ikan yang berasal dari laut atau hasil tangkapan liar lebih sehat dari ikan budidaya. "Paparan racun dari sushi menjadi perhatian penting. PCB (senyawa klorin) dan pestisida telah ditemukan mencemari ikan yang berasal dari peternakan serta ikan liar dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Ciguatoxins adalah racun yang dihasilkan oleh mikroorganisme alga laut. Racun ini memengaruhi ikan yang berada di dekat terumbu karang, seperti ikan kakap merah, kerapu, jack dan barakuda," kata Dr.Dempsey.
Jika menelan ciguatoxins dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan mual, muntah, diare, diikuti gejala neurologis. Bahkan bisa terjadi halusinasi atau kecemasan. Pilih ikan yang lebih kecil saat memesan sushi, sehingga risiko mengonsumsi kontaminan lebih rendah. Dr Dempsey juga merekomendasikan untuk meminta restoran sushi, memberitahu dimana mereka mendapatkan ikan-ikan tersebut. Dia menyarankan, untuk menghindari ikan yang telah dibudidaya atau tertangkap di dekat terumbu karang.
Editor: Vien Dimyati