Viral Ditemukan Buah Langka Mirip Durian, Tumbuh Liar dan Rasanya Manis
JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini, dunia maya dihebohkan dengan video penampakan buah unik yang mirip durian. Buah yang sangat mirip durian ini di temukan di Kalimantan.
Video tersebut diunggah di akun Instagram @indoflashlight dan menunjukkan buah berwarna hijau dengan duri yang mencuat dari seluruh sisinya. Uniknya, duri-duri ini tak sependek durian pada umumnya, sehingga membuat buah ini tampak seperti percampuran durian dan rambutan.
Di video pun diperlihatkan, buah yang disebut teretung ini memiliki kulit yang keras dan harus dibelah dua dengan golok dan dihantam ke tanah, berbeda dengan durian biasa yang bisa dibuka dengan mudah. Namun, soal rasa, video ini mengakui teretung lebih manis daripada durian yang ada di pasaran.
Di caption, IndoFlashlight menjelaskan buah teretung ini memiliki nama latin Durio oxyleyanus. Rupanya, buah ini termasuk langka dan hanya ada di Indonesia saja khususnya di sekitar kawasan Kalimantan.
"Buah Teretung (Durio oxyleyanus) adalah buah langka asli Indonesia yang keberadaannya sangat langka. Buah ini hanya ditemukan di sekitar kawasan hutan Borneo Kalimantan dan sekitarnya. Mengenai rasanya mirip seperti durian tapi lebih manis. Aromanya juga sangat khas dan menyengat," tulis Instagram @indoflashlight.
"Teretung adalah jenis durian yang tumbuh liar di hutan dan masih belum dibudidayakan secara maksimal. Keren ya, Indonesia sangat kaya akan beragam flora dan faunanya. Tinggal bagaimana caranya menjaga dan melestarikannya agar tidak punah," tulis akun Indoflashlight.
Meski disebut “mirip” durian, sejatinya teretung memang merupakan salah satu jenis buah durian. Namun, berbeda dengan durian yang biasa kita kenal, teretung adalah durian liar yang belum dibudidayakan dan biasanya menjadi makanan kera dan beberapa satwa liar.
Selain ketebalan kulit dan rasa, satu lagi perbedaan teretung dengan durian modern adalah isinya yang lebih sedikit. Hanya memiliki empat ruang, daging buah teretung memang terlihat lebih kecil berkat kulit yang lebih tebal dan biji yang lebih besar.
Editor: Vien Dimyati