Viral, Sindrom Nasi Goreng Sebabkan Seorang Pria Meninggal, Ini Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini viral video tentang sindrom nasi goreng yang mengakibatkan seorang pria meninggal dunia. Sindrom nasi goreng merupakan masalah kesehatan yang timbul akibat seseorang mengonsumsi nasi goreng yang sudah dimasak, dan disimpan di suhu ruangan cukup lama.
Kemudian, pria tersebut mengalami keracunan dan akhirnya meninggal dunia. Dilansir dari laman New York Post, Senin (6/11/2023), pria yang tidak diketahui identitasnya tersebut berasal dari Belgia, dan dokter yang merinci kasus itu mengatakan kalau dia kemungkinan meninggal akibat bakteri Bacillus cereus.
Bakteri tersebut berisiko muncul di dalam makanan, khususnya pada makanan yang sudah dimasak dan berada di suhu ruangan, sehingga pada 2008, dia meninggal dunia di usianya yang genap 20 tahun.
Sebelumnya, tepatnya pada Minggu, pria itu terlihat memasak spageti atau pasta dengan meletakkannya di wadah plastik seperti kotak bekal. Dia berniat untuk menyimpan beberapa hari ke depan, sehingga ketika ingin memakannya, dia hanya tinggal menambahkan beberapa saus dan memanaskannya kembali.
Namun, sayangnya setelah lima hari kemudian makanan tersebut dibiarkan di suhu ruangan, dan dia panaskan kembali, ketika makanan itu hendak dimakan, dia merasa kalau makanan tersebut telah memiliki rasa yang berbeda, hanya saja dia mengira kalau itu semua berasal dari saus yang digunakan.
Setelah habis makanan itu disantap, dia pun melanjutkan kegiatan lain berupa olahraga selama 30 menit, dan dari sanalah awal gejala dimulai, sesampainya di rumah pria itu mendadak merasa mual, sakit perut, dan sakit kepala, sehingga ketika pulang dia muntah-muntah selama beberapa jam dan merasakan kembali dua kali saat tengah malam namun disertai diare cair.
Pria itu tidak mengonsumsi obat apa pun, dia hanya meminum air putih dan mencoba menidurkannya dengan harapan keadaannya bisa lebih baik. Keesokan harinya sekitar pukul 11 pagi orang tuanya khawatir karena terlihat belum bangun, saat mereka mengecek ke dalam kamar ternyata justru menemukan pria itu sudah meninggal dunia.
Tim medis memeriksa kalau pria atau mahasiswa itu meninggal dunia setelah 10 jam mengonsumsi spageti yang dimakannya, dan hasil otopsi lima hari kemudian juga menemukan kalau pria itu mengalami nekrosis hati sentrililobular sedang, hal itu juga yang mengakibatkan hatinya mati tidak bekerja.
Sedangkan pada saus dan sisa pasta yang dia makan dikirim ke Laboratorium Referensi Nasional untuk Wabah Food-borne sebagai evaluasi, dan menemukan sebagian besar bakteri yang ditemukan adalah Bacillus cereus, yang mana pada kasus ini bakteri kemungkinan hanya menimbulkan infeksi.
Editor: Vien Dimyati