Warga Jakarta Adu Kreativitas Lomba Masak di Festival Pesona Lokal
JAKARTA, iNews.id - Acara puncak Festival Pesona Lokal (FPL) hari ini digelar di Jakarta. Acara yang berlangsung di area pintu selatan Gelora Bung Karno, Jakarta ini juga mengadakan berbagai macam lomba, salah satunya kreasi masakan khas daerah.
Hendri Syamsul, ketua dewan juri lomba kreasi masakan khas daerah FPL Jakarta, memberikan apresiasi terhadap penyelenggara dan peserta. Kali ini ada 20 tim yang berpartisipasi mengikuti lomba mengolah masakan nasi ulam jengkol.
"Hari ini kita banyak lihat anak-anak dan ibu-ibu pada berlomba. Mereka memperlihatkan kreativitas masing-masing, ada yang dibikin kayak sushi, ada yang dibikin chicken ballotine," katanya kepada iNews.id di lokasi acara FPL, Minggu (11/11/2018).
Menurutnya, acara Festival Pesona Lokal sangat bagus untuk mengangkat masakan asli Indonesia, bahkan baik juga untuk daerahnya masing-masing. Hendri menyebutkan bahwa jengkol saja sudah mulai disukai oleh orang asing.
"Ini yang harus kita tingkatkan, bagaimana cara kita meningkatkan lomba sangat penting sekali agar semua dipromosikan. Masakan Indonesia sangat baik," ucapnya.
Dia menambahkan, tim iNews dalam waktu ke depan harus menyambangi seluruh daerah Indonesia agar masakan masing-masing daerah dikenal oleh masyarakat luas.
"Delapan kota sudah tim Adira dan iNews keliling dan di sini saya kira bagus sekali harus dipertahankan. Malah kalau bisa semua kota harus sudah memperkenalkan masakan khas daerahnya masing-masing," katanya.
Vice President Indonesian Chef Association ini menyebutkan pada kreasi perlombaan kreasi masakan khas daerah ini, yaitu nasi ulam jengkol memiliki kriteria penilaian yang berbeda.
"Untuk jengkolnya, kita harus tahu seperti apa dimasaknya, dan sudah banyak yang mengatakan ini bebas mau ke toilet sudah enggak bau. Saya bangga sebenarnya karena tips-tips inilah yang kita dapatkan di lomba ini. Kriteria untuk nasi ulam dari segi penampilan dan segi rasa itu harus pas dan tidak boleh kabur dari rasa tradisionalnya," ucapnya.
Editor: Vien Dimyati