Didik mengungkapkan, dalam 10 tahun terakhir kondisi ekonomi Indonesia kurang membaik, di mana ekspor Indonesia hanya tumbuh 2 persen dalam beberapa tahun terakhir.
"Karena itu menurut saya untuk bisa mendorong industri ini elemen-elemen birokrasi adalah Asta Cita ketiga," katanya.
Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut Bank Dunia realistis di angka 5 persen. Didik menilai cita-cita pertumbuhan ekonomi 8 persen yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto juga merupakan hal yang bagus dan harus didorong dengan sejumlah perbaikan, salah satunya investasi asing.
"Pembangunan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 5 persen saja seperti prediksi world bank. Namun semangat dan cita-cita presiden Prabowo untuk tumbuh 8 persen juga harus dihargai," tutur dia.
"Bisa nggak? Kita bisa, Vietnam bisa, tumbuh 7 persen sekarang, dan investasinya kaitannya dengan hukum. Jadi, kita menjadi buruk investasinya karena investasi itu bergeser ke Vietnam, persis sama seperti tahun 1985, Filipina buruk sekali di zaman Marcos, kemudian jatuh, pindah ke Indonesia. Jadi, tanpa investasi luar negeri tidak mungkin," ucap Didik.