Berbeda dengan transportasi laut, lanjut dia, lebih banyak bergerak pengangkutan barang dibanding penumpang. “Sekarang masih sangat tinggi ketergantungan trafik manusia. Laut itu trafiknya kargo. Angkutan udara orang lebih memilih karena nyaman, cepat, mobilisasi begitu besar,” ujar Awaluddin.
Berdasarkan data AP II, pada 7 Mei-7 Juni 2020 volume angkutan kargo di 19 bandara perseroan diperkirakan sekitar 34 juta kilogram. Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai 27 juta kilogram.
AP II saat ini memiliki dua perusahaan afiliasi yang bergerak di bisnis kargo, yaitu PT Angkasa Pura Kargo (kepemilikan saham 99,99 persen) dan PT Gapura Angkasa (kepemilikan mayoritas 46,26 persen).