JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan dua anak usaha BUMN akan menyusul mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester I tahun ini. Kedua anak usaha BUMN itu, yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, PHE dan PKT akan menyusul aksi PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) yang sudah IPO pada hari ini, dengan kode saham PGEO.
"Usai PGE, PHE, sama PKT (semester 1 2023)," kata dia, Jumat (24/2/2023).
Meski aksi korporasi ditargetkan terealisasi pada akhir semester I tahun ini, namun Pertamina Hulu Energi dan Pupuk Kalimantan Timur belum masuk dalam pipeline IPO di Bursa hingga pekan pertama Februari 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengungkapkan, Pupuk Kaltim belum masuk dalam pipeline karena belum didaftarkan. Sedangkan PHE ada penundaan karena menghadapi kendala teknis dan masalah dokumen. Salah satunya laporan keuangan yang harus direvisi.
Inarno menuturkan, laporan keuangan yang diberikan PHE adalah laporan Juni 2022, sehingga harus direvisi dengan laporan keuangan Desember 2022.
Selain anak usaha BUMN tersebut, Kementerian BUMN juga mendorong subholding PTPN III, Palm Co melantai di BEI. Namun pemegang saham masih fokus pada aksi anak usaha PT Pertamina (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) pada semester I tahun ini.
Tujuan Kementerian BUMN mendorong anak usaha perusahaan pelat merah go public untuk memperkuat ketahanan energi dan pangan nasional melalui pendanaan dari pasar modal.