JAKARTA, iNews.id - Kunjungan wisatawan dan belanja turis asal Indonesia di Singapura sepanjang tahun lalu tetap tumbuh positif. Padahal, rupiah terdepresiasi cukup dalam yang membuat biaya untuk pelesiran ke luar negeri menjadi mahal.
Chief Executive Singapore Tourism Board (STB), Keith Tan mengatakan Indonesia merupakan menjadi pasar pariwisata terbesar kedua bagi Singapura setelah China. Singapura masih menjadi daya tarik yang kuat bagi masyarakat Indonesia.
"Meskipun mata uang rupiah melemah, namun kami senang dengan masih tumbuhnya belanja wisatawan Indonesia," kata Tan di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Tan mengatakan, devisa pariwisata dari wisatawan Indonesia tumbuh 8 persen. Selain itu, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia juga naik 2 persen menjadi lebih dari tiga juta kali.
Direktur Area STB, Raymond Lim menambahkan, wisatawan dari kota-kota di luar Jakarta tumbuh pesat dibandingkan dari Jakarta. Menurut dia, hal tersebut tidak terlepas dari keputusan STB membuat kantor regional di Surabaya pada Oktober 2017 setelah kantor pertama ada di Jakarta.