413 Penerima Beasiswa LPDP Ogah Balik ke Tanah Air, Stafsus Jokowi: Harusnya Malu

Michelle Natalia
Staf Khusus Presiden Jokowi, Billy Mambrasar. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Staf Khusus Presiden Joko Widodo di Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, angkat bicara menanggapi kabar 413 penerima beasiswa LPDP yang ogah kembali ke tanah air. 

Menurut dia, ratusan penerima beasiswa LPDP yang mangkir tersebut seharusnya merasa malu karena menimkmati uang negara, namun menolak mengabdi kepada negara. 

"Harusnya mereka merasa malu dan ada rasa bersalah kepada masyarakat Indonesia, tidak hanya yang kelas atas, namun juga kelas menengah ke bawah, kepada semua yang membayar pajak dan retribusi, yang kemudian digunakan untuk beasiswa LPDP," kata Billy, di Jakarta, Kamis (23/2/2023).  

Billy yang juga adalah penerima beasiswa LPDP menyatakan bahwa program tersebut dibentuk untuk kepentingan kualitas pendidikan generasi mendatang dan tentunya kepentingan Indonesia. 

Hal ini sesuai dengan salah satu visi LPDP untuk mendorong tercetaknya pemimpin masa depan yang tersebar di berbagai sektor serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan. 

“Saya sendiri adalah awardee LPDP dan beasiswa lainnya. Kalau hanya ingin mencari kenyamanan untuk diri sendiri dan keluarga, saya bisa saja memilih tinggal di luar negeri, bekerja sebagai profesional dengan gaji yang menggiurkan lantas hidup menua di negara yang saya inginkan. Tapi itu namanya seperti kacang lupa akan kulitnya," ungkap Billy.

Dia menjelaskan, para awardee yang tidak komitmen untuk menjalankan pengabdian wajib mendapatkan sanksi, baik itu berupa pengembalian dana pendidikan, maupun sanksi sosial dengan publikasi di kanal serta media sosial resmi LPDP.

Langkah tersebut harus dilakukan untuk mendisiplinkan para awardee yang mangkir, sekaligus mengingatkan mereka akan tugas dan tanggung-jawab yang sudah disepakati saat memperoleh LPDP.

Billy mengatakan, sanksi yang dijatuhkan kepada para penerima beasiswa LPDP yang mangkir juga merupakan efek jera agar mereka tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi, juga berpikir dapat hidup nyaman dan tenang di negara orang. 

"Jadi bagaimana mereka bisa berkontribusi bagi Indonesia, bagaimana bisa mengabdi, apabila yang dipikirkan hanya perut sendiri. Bagaimana bisa merasa tenang dan nyaman ketika hidup mangkir dari kewajiban untuk mengabdi? Ini bicara tentang integritas dan hati nurani,” ucap Billy.

Dia mengungkapkan, tidak salah menginginkan kehidupan yang lebih baik di luar sana. Tetapi, jangan menggunakan uang LPDP, silakan gunakan dana pribadi atau cari pendanaan beasiswa lainnya. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp12 Triliun untuk Latih Lulusan SMA/SMK Kerja di Luar Negeri

Nasional
11 hari lalu

Kemendikdasmen Harap Konferensi Internasional LKLB Perkuat Toleransi dan Jaringan Pendidikan

Nasional
12 hari lalu

Purbaya Tambah Dana LPDP Rp25 Triliun, Termasuk Uang Sitaan Korupsi CPO

Nasional
12 hari lalu

JHL Merah Putih Beri Beasiswa ke 100 Mahasiswa Pertanian Unhas, Jerry Hermawan Lo Bagikan Kisah Inspiratif

Nasional
16 hari lalu

Puspadaya Perindo Gelar Sosialisasi Hak Anak dan Pencegahan Kekerasan, KPAI: Wujudkan Pendidikan Aman dan Nyaman

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal