Budi Karya menuturkan, berdasarkan hasil survei alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata sebesar 45,29 persen. Kemudian liburan pulang kampung sebesar 30,15 persen, dan merayakan Nataru di kampung halaman 18,98 persen.
Lebih lanjut, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil sebesar 35,57 persen atau 39,97 juta orang dan motor 17,92 persen atau 20,14 juta orang.
Sedangkan untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api sebesar 13,16 persen atau 14,79 juta orang, pesawat sebesar 11,91 persen atau 13,38 juta orang, bus sebesar 10,94 persen atau 12,29 juta orang, kapal penyeberangan sebesar 6,04 persen atau sebanyak 6,78 juta orang, dan kapal laut 3,44 persen atau sebanyak 3,86 juta orang.
Selanjutnya, simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, diantaranya yaitu Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara Ngurah Rai.
"Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, Kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulisnya.