Presentase dari omset usaha utama yang disisihkann untuk modal pembukaan cabang usaha baru dapat Anda tentukan sesuai dengan target.
Misalnya, biaya yang dibutuhkan untuk membuka cabang usaha sebesar Rp100 juta. Anda menargetkan akan membuka cabang usaha dalam 2 tahun setelah cabang pertama menghasilkan keuntungan. Maka dalam jangka waktu 2 tahun, Anda harus menyisihkan omset dari cabang utama setiap bulan untuk memenuhi target Rp100 juta dalam 2 tahun.
Tentu saja, presentase dari omset usaha yang disisihkan untuk modal usaha baru jangan sampai membebani keuangan usaha utama.
3. Mengalokasikan omset usaha utama untuk kebutuhan Prioritas Cabang Usaha
Membuka cabang usaha tentu saja tak dapat dilakukan sekejab mata. Namun dengan pengalaman Anda dalam menjalankan usaha utama, tentu Anda dapat menentukan kebutuhan prioritas yang harus dimodali untuk cabang usaha.
Misalnya untuk membuka usaha dibutuhkan modal untuk biaya sewa tempat, inventaris, bahan baku, promosi, karyawan, dan lain sebagainya.