Jadi mereka memastikan keaslian uang dengan adanya cetakan uang dolar bertuliskan 'To counterfeit is death' (atau 'Memalsukan adalah kematian'). Pada akhirnya mereka mencetak ini pada semua uang mereka. Namun kemudian tulisan tersebut akhirnya diganti dengan 'In God We Trust'.
3. Uang Kayu
Mata uang yang terbuat dari kayu ini pernah beredar di Jerman guna membangun kembali ekonominya usai Perang Dunia I. Usai perang dunia I perekonomian Jerman memang berantakan. Kemudian, kota-kota lokal mulai mencetak "notgeld" (atau "uang darurat") dari berbagai macam benda, mulai dari kayu dan aluminium foil hingga linen sutra dan kartu remi sebagai bentuk pembayaran lokal sampai Reichsbank pulih.
4. Mata uang yang bisa dimakan
Salah satu mata uang yang bisa dimakan adalah garam. Ternyata garam adalah salah satu bentuk pembayaran tertua di dunia, dan sempat menjadi bentuk mata uang utama di Gurun Sahara selama Abad Pertengahan, dan digunakan secara luas di seluruh Afrika Timur.
Dalam transaksi yang berlangsung, seseorang akan memastikan keaslian garam dengan cara menjilat blok garam dan kemudian blok garam tersebut akan dipatahkan dan digunakan sebagai kembalian.
Selain garam, kakao (atau biji cokelat), yang dulu banyak digunakan di seluruh Meksiko dan Amerika Tengah, dan keju Parmigiano Reggiano yang juga sempat digunakan sebagai mata uang dan jaminan bank di Italia.