Kemudian, beban usaha ADMR juga mengalami membengkak menjadi 21,67 juta dolar AS atau Rp318,40 miliar, dari sebelumnya sebesar 5,27 juta dolar AS. Naiknya beban usaha Perseroan utamanya disebabkan oleh kenaikan signifikan pada penyisihan untuk biaya pemerintah.
Hingga akhir Maret 2023, total nilai aset ADMR tercatat sebesar 1,34 miliar dolar AS atau Rp19,74 triliun, naik 4,45 persen dari akhir Desember tahun lalu yang sebesar 1,28 miliar dolar AS. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar 664,32 juta dolar AS dan ekuitas sebesar 679,66 juta dolar AS.
Christian menambahkan, proyek-proyek Perseroan hingga kuartal pertama tahun ini tetap berjalan baik, antara lain proyek smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) yang berlokasi di Kalimantan Utara. Smelter ini memiliki kapasitas 500.000 ton per tahun dan diharapkan mencapai COD pada tahun 2025 mendatang.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan pemerintah yang ditandai dengan kunjungan kedua Presiden Joko Widodo ke smelter kami. Di samping itu, kami juga akan terus mendukung inisiatif hilirisasi pemerintah seiring fokus Indonesia pada ekonomi hijau,” ucapnya.