JAKARTA, iNews.id - Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut bahwa Holding BUMN Migas itu bisa meraup untung tambahan sebesar 2 miliar dolar AS atau setara Rp31,31 triliun jika tidak ada kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan BBM satu harga. Bahkan, keuntungannya bisa lebih besar lagi bila perusahaan tidak mencatatkan utang.
Hal ini disampaikan Ahok sekaligus menjawab tudingan bahwa Pertamina kerap mencatat kerugian.
“Orang bilang Pertamina rugi, masih untung lah jual minyak mahal. Kalau gak ada subsidi kita bisa untung tambah 2 miliar dolar AS lagi. Kalau enggak ada BBM satu harga, enggak ada subsidi, enggak ada utang bisa lebih gede lagi (untungnya),” ujar Ahok dalam sesi diskusi Ahok Is Back di Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
“Nah itulah kadang kadang orang kan suka biasa lah, ini saya disclaimer ya potong-potong pembicaraan gue ya. Karena orang tuh paling demen Ahok omong, karena katanya Ahok itu ngomong dulu baru mikir. Tapi sebetulnya gua sambil mikir sambil ngomong sebetulnya. Gua ngomong apa adanya, itu yang suka diplesetin orang,” tuturnya.
Ahok menyebut, sepanjang 2022 Pertamina membukukan laba bersih sebesar 3,81 miliar dolar AS. Torehan tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah perusahaan, kendati harga minyak mentah pada periode itu melambung tinggi.