Luhut menambahkan, teknologi yang digunakan oleh Air Products sejatinya menggunakan teknologi yang diciptakan oleh perusahaan China tersebut.
"Jadi dari awal saya sudah ingatkan. Karena waktu saya ke China, China bilang ada perusahaan juga yang teknologinya dari China juga kok. Kadang-kadang Amerikanya juga jualannya setinggi langit. Jadi sekarang kita sudah perbaikin," tuturnya.
Sebelumnya, perusahaan petrokimia asal AS, Air Products and Chemicals Inc memutuskan untuk mundur dari dua proyek gasifikasi batu bara Indonesia yang masing-masing dikembangkan oleh PT Bukit Asam Tbk dan PT Kaltim Prima Coal.