Sementara itu, Perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke negara lain. Saat ini, Perseroan masih mencermati kondisi pasar di negara lain, khususnya Asia Tenggara.
Dalam melakukan ekspansi, Perseroan mempertimbangkan sejumlah hal, di antaranya prospek format bisnis perseroan, ukuran pasar di suatu negara, serta mitra lokal untuk membangun perusahaan patungan atau joint venture dalam menjalankan bisnis perseroan.
“Kenapa perlu mitra? Karena kami yakin ritel harus relevan dengan pasar dan mengerti kebiasaan masyarakat lokal, karena setiap negara punya karakteristik berbeda,” kata Hans.
Pada tahun 2022, AMRT mengantongi laba bersih sebesar Rp2,85 triliun, naik 48,25 persen dari tahun 2021 sebesar Rp1,92 triliun. Sementara itu, pendapatan perseroan tahun lalu tercatat sebesar Rp96,92 triliun, naik dari sebelumnya sebesar Rp84,90 triliun.
Sumber Alfaria Trijaya mencatatkan pertumbuhan jumlah gerai sekitar 10,09 persen atau sebanyak 1.906 gerai, sehingga total gerai menjadi 20.798 gerai yang terdiri dari 17.813 gerai milik perseroan dan 2.985 gerai milik entitas anak.