Anindya Bakrie berharap, lewat pertemuan dengan Dubes Tajikistan ke depan bisa menemukan langkah konkret untuk meningkatkan akses pasar komoditas Indonesia khususnya produk olahan sawit kembali masuk ke negara Eropa.
Sementara itu, Ardasher Qodiri mengatakan saat ini hampir semua produk yang dihasilkan dari Tajikistan mengadopsi konsep ramah lingkungan. Terutama kaitannya dengan konsumsi listrik industri yang menggunakan energi terbarukan.
Konsep industri ramah lingkungan ini lah yang dinilai bisa membantu Indonesia untuk sedikit keluar dari masalah kampanye hitam sawit Indonesia di Eropa. Karena Indonesia akan mengirim sawit ke Tajikistan dahulu sebelum dijual ke pasar Eropa.
"Jadi bahkan kita menyarankan kepada Pak Bakrie bahwa palm oil Anda juga bisa diubah menjadi palm oil hijau, untuk ekspor ke negara-negara lain yang mencoba untuk menghentikan palm oil Indonesia. Tapi dengan cara ini akan menjadi sejenis penyelesaian," ucap dia.