Dengan keberadaan SGAR, posisi ANTM dalam rantai pasokan bauksit nasional semakin juat dan sejalan dengan upaya mendukung hilirisasi industri mineral di Indonesia.
Sebagai catatan, proyek SGAR Mempawah dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dengan kepemilikan saham sebesar 60 persen oleh Inalum dan 40 persen oleh Antam.
Proyek ini diproyeksikan akan memulai fase operasi komersial pada semester pertama 2025.
“Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi bauksit guna meningkatkan daya saing industri nasional. Dengan beroperasinya SGAR Mempawah, posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri bauksit global akan semakin kuat,” kata Nico.