"Karena kan kita kemarin melakukan planning kan terpisah barat sama timur. Karena kita lihat integrasi daripada layanan udara ini harus menyatu. Karena kan kita kemarin melakukan planning kan terpisah barat sama timur,” tuturnya.
Tiko pun memastikan pembentukan holding ditargetkan rampung di tahun ini.
"Tahun ini, holdingnya selesai," kata Tiko.
Pascapendirian holding baru, Kementerian BUMN juga membuka opsi adanya pemisahan atau spin-off Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Dua di antaranya adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Rencana pemisahan itu bertujuan agar bandara yang besar dan strategis lebih lincah dalam berinvestasi.
“Tahun ini, holdingnya selesai. tapi nanti setelah itu kita akan lihat apakah kita akan me-spin-off beberapa BUBU yang besar. Contohnya kaya Jakarta sama Bali, itu mungkin kita akan spin-off jadi opco tersendiri dengan BUBU tersendiri. Karena kita melihat untuk supaya lincah dalam berinvestasi dan dalam pengembangan ini, memang Jakarta-Bali harus terpisah, karena kalau nanti digabungkan dengan keseluruhan, dia kemampuan fundraising-nya kurang,” kata Tiko.