Pemerintah, kata dia, juga aktif dalam memperjuangkan kepentingan nasional (pembatasan ekspor) yang banyak mendapat tekanan dari luar terutama dari Uni Eropa.
"Pemerintah juga aktif dalam mempromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi di sektor mineral kritis di era transisi energi," tutur Hendra.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi memang terus menggenjot program hilirisasi jelang akhir masa jabatannya pada periode kedua ini. Terakhir, kepala negara meresmikan dua smelter tembaga dan satu smelter bauksit dalam waktu 2 hari sekaligus.
Smelter itu yang dimaksud adalah milik PT Amman Mineral Internasional, PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Borneo Aluminas Indonesia. Jokowi pun yakin bahwa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto bakal meneruskan kebijakan hilirisasi mineral mentah seperti yang telah dilakukannya selama beberapa tahun terakhir ini.
Pembangunan smelter dilakukan agar pengolahan dan pemurnian mineral mentah dilakukan dalam negeri. Sehingga ke drpan, tidak lagi diolah di luar negeri yang akan membuat Indonesia tidak mendapatkan nilai tambah.