Kinerja positif ini juga merupakan hasil dari dukungan penuh dan kerja sama tim yang luar biasa, mulai dari tenaga pemasar, karyawan, dan mitra bisnis, serta terus menjaga kepercayaan dari nasabah.
“Pendemi mendorong kami untuk beradaptasi dengan mempercepat transformasi digital, guna menjaga keberlangsungan bisnis yang sehat dan tetap menyediakan layanan yang berkualitas tinggi bagi nasabah, dalam menikmati manfaat solusi proteksi dan layanan AXA Mandiri. Prioritas kami adalah menyediakan solusi perlindungan jiwa dan kesehatan, serta terus memberikan ketenangan pikiran bagi para nasabah dalam segala kondisi,” kata Handojo.
Menurut dia, AXA Mandiri telah membayarkan klaim dan manfaat senilai Rp9,05 triliun sepanjang 2021. Wujud komitmen ini merupakan bukti bahwa perusahaan mampu dan kuat untuk memenuhi kewajibannya kepada nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Handojo memaparkan, kondisi keuangan perseroan yang sehat tercermin dari Risk Based Capital (RBC) di level 423 persen pada 2021. Angka tersebut jauh di atas batas minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 120 persen.
Pada tahun 2021, AXA Mandiri juga membukukan kenaikan total aset sebesar 9,38 persen dibandingkan setahun sebelumnya dari Rp37,56 triliun menjadi Rp41,08 triliun di 2021. Ekuitas Perusahaan turut tumbuh sebesar 1,16 persen dibandingkan setahun sebelumnya dari Rp2,99 triliun menjadi Rp3,03 triliun.
Dia menambahkan, untuk terus meningkatkan kualitas layanan, integrasi teknologi digital terus dilakukan agar memudahkan nasabah dan para tenaga pemasar, serta memperluas akses informasi mengenai solusi proteksi yang komprehensif kepada masyarakat.