JAKARTA, iNews.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyebut, angka kekurangan pasokan (backlog) rumah masih tinggi. Untuk itu, pengembang (developer) ditantang untuk membuat rumah lebih banyak.
Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, backlog perumahan saat ini mencapai 11 juta unit. Dia menyebut, ada dua penyebab utama mengapa jumlah backlog masih cukup tinggi.
"(Pertama) Jumlah developernya berkurang, kedua karena kebutuhan dari developer masih banyak yang gagal, dipenuhkan. Contohnya perizinan, dia mau beli tanah agak sulit," ujar dia ditemui di HUT BTN ke-69, di JCC Senayan, Minggu (10/2/2019).
Menurut Maryono, jumlah developer yang terlalu sedikit membuat backlog sulit berkurang signifikan. Selain itu, keahlian dari developer yang baru juga masih minim.
"Pengembang harus meningkatkan kualitasnya, skill-nya. Kedua menambah kuantitasnya, BTN sudah membantu dalam hal ini, kita sudah punya, setiap tahun bisa menyetak developer pemula setiap tahun 1.000, sekarang ada 1.500," tutur Maryono.