Dia pun mengingatkan bahwa Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat, tegas dan berani. Bahlil juga berharap pemimpin Indonesia nantinya tidak hanya pintar tetapi juga tidak mudah diintervensi siapa pun dan negara mana pun.
"Kita butuh pemimpin yang firm, yang punya keberanian, yang konsisten. Kalau pemimpinnya cuma pintar, cukup jadi rektor saja. Pemimpin negara ini, selain dia pintar harus punya leadership," ucap Bahlil.
"Berani mengambil keputusan. Berani berbeda dengan yang lain kalau yang diyakini itu benar untuk rakyat dan jangan mau diintervensi oleh siapa pun," imbuhnya.
Menurut Bahlil, Indonesia membutuhkan pemimpin yang seperti itu untuk mencapai target investasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
"Indonesia butuh pemimpin yang seperti itu untuk membangun investasi Rp1.400 triliun dan ekonomi di atas 5 persen," kata dia.