Dia menuturkan, di Amerika Serikat, China hingga negara Asia Tenggara maupun Amerika Latin, termasuk Indonesia sudah banyak menerapkan mobil listri ramah lingkungan. Bahkan, Indonesia memiliki cadangan nikel yang melimpah untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.
"Kita beruntung bahwa untuk energi terbarukan mobil listrik, 50 persen komponennya ada dalam baterai dan bahan bakunya ternyata lebih besar nikel dan nikel di Indonesia total cadangannya 25 persen dari total cadangan dunia," tuturnya.
Dia menambahkan, Indonesia sudah saatnya keluar menjadi pemain baterai mobil listrik terbesar di dunia, sehingga dunia mengenal Indonesia tidak hanya Bali karena pariwisatanya.
"Tapi dunia harus mengenal Indonesia sebagai negara industrialis yang menghasilkan baterai mobil listrik," ujarnya.