Dengan begitu, para investor dalam negeri juga bisa nantinya mendapatkan kawasan-kawasan yang premium paling dekat dengan pusat kota nantinya.
Setelah itu, baru investor dari luar negeri diharapkan mulai masuk untuk mendanai IKN. Mengingat ke depannya pembangunan IKN sendiri juga bakal mengandalkan pendanaan dari luar negeri. Bahkan, dana yang berasal dari APBN hanya berkontribusi 20 persen untuk pembangunan infrastruktur dasar, sedangkan sisanya dicari lewat investasi.
"Tahap pertama kita prioritaskan dalam negeri dulu, khususnya untuk membangun hotel, taman-taman, gedung-gedung, sekolah, rumah sakit, Mall, dan sebagian fasilitas-fasilitas umum," ucap Bahlil.
Di samping itu, Badan Otorita IKN mencatat hingga saat ini setidaknya terdapat 256 lebih perusahaan menyatakan surat minat investasi ke IKN. Dari total LOI tersebut ada delapan perusahaan yang siap untuk melakukan pembangunan.
Kedelapan perusahaan yang siap melakukan groundbreaking antara lain, Pakuwon Group, Rumah Sakit Hermina, Jakarta International School, Ciputra Gorup, PT PP (Persero), Jambuwuluk Hotels & Resort, Vassanta Innopark, hingga Agung Sedayu Group, yang belum lama ditunjuk untuk memimpin konsorsium PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) investasi di IKN.