"Target kami paling lambat itu di tahun 2025 sudah ada yang terbang umrah, karena ada, umrah itu ada momentumnya, kalau sampai Lebaran 2025 itu masih belum ada yang terbang umrah, saya pribadi mengkhawatirkan momentumnya hilang," tutur dia.
Adapun Keputusan Menteri Perhubungan itu hanya berlaku satu tahun terhitung sejak diterbitkannya Keputusan tersebut oleh Menhub Dudy Purwagandhi pada 25 November 2024.
Sedangkan dari sisi permintaan penerbangan umrah di Kediri, kata Maksin, pihaknya telah melakukan penjajakan terhadap biro-biro perjalanan umrah yang ada di wilayah setempat. Bahkan, beberapa maskapai juga sudah diajak berdialog untuk mendukung ketersediaan armada penerbangan umrah dari Bandara Kediri.
"(Maskapai) domestik konfirmasi semuanya, armada terbatas, untuk umrah. Kenapa akhirnya kita melakukan penjajakan ke Saudia Airlines, Emirates, dan lainnya, supaya bagaimana umrah ini menjadi poin penting untuk pertumbuhan bandara Kediri ini," kata Maksin.
"Kita juga istilahnya ngamen, untuk mempercepat penerbangan umrah dari Kediri, kita ngamen ke instansi, biro, jadi istilahnya ikhtiarnya itu sudah sampai di sana," tutupnya.