Budi Karya mengatakan, Bandara Ngloram dapat menjadi alternatif konektivitas dan aksesibilitas bagi masyarakat di Jawa Tengah. Dia berharap bandara ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah yang dikenal menjadi pusat aktivitas industri perminyakan dan industri bisnis lainnya.
Adapun Bandara Ngloram sebelumnya bandara milik PT Pertamina yang dibangun untuk menunjang operasional perusahaan dan sudah tidak beroperasi lagi sejak 1984. Bandara ini mulai dibangun kembali oleh Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara sejak 2018 menggunakan APBN untuk pengembangan, di antaranya perpanjangan landasan pacu atau runway, pelapisan, pembuatan taxiway, apron, pagar pengaman, dan terminal penumpang.
Bandara Ngloram memiliki runway sepanjang 1.500 meter x 30 meter, taxiway 142 meter x 23 meter, Apron 90 meter x 60 meter, dan Terminal penumpang seluas 3.526 meter persegi.