Harapannya, koperasi-koperasi dapat memperluas kolaborasi dalam hal pasar, pendanaan, dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Umum dan Hukum LPDB, Oetje Koesoema Prasetia, menegaskan bahwa LPDB berkomitmen untuk terus mengoptimalkan program Inkubator LPDB sebagai sarana strategis dalam mengembangkan koperasi di seluruh Indonesia.
“Program Inkubator LPDB bukan sekadar pembinaan, tetapi merupakan instrumen transformasi koperasi yang terintegrasi. Melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga inkubator seperti Siger Innovation Hub, kami ingin memastikan bahwa koperasi tidak hanya siap secara manajerial, tetapi juga layak secara finansial untuk mendapatkan pembiayaan dana bergulir,” tuturnya.
Menurut Oetje, LPDB menjalankan pendekatan berbasis ekosistem dalam membina koperasi, dimulai dari peningkatan kapasitas kelembagaan, penguatan model bisnis koperasi, hingga akses terhadap pembiayaan yang tepat sasaran.
“Kami ingin koperasi naik kelas, menjadi entitas ekonomi yang modern, kompetitif, dan profesional. LPDB hadir tidak hanya sebagai pemberi dana, tapi sebagai mitra strategis pertumbuhan koperasi. Dengan skema inkubator, kami mempertemukan koperasi dengan pelatihan, pendampingan, jejaring pasar, hingga akses permodalan. Ini adalah ekosistem yang saling menguatkan,” katanya.
Hingga pertengahan 2025, program Inkubator LPDB telah bermitra dengan lebih dari 20 lembaga inkubator di berbagai provinsi dan membina ratusan koperasi yang tersebar di sektor pertanian, perdagangan, jasa, dan industri kreatif.