"Indonesia memiliki potensi tenaga surya yang sangat besar, yaitu mencapai 3.295 Gigawatt (GW), dengan pengoperasian PLTS Saguling nantinya dapat meningkatkan pemanfaatan energi surya sebagai sumber kelistrikan," ujar Edwin.
Keberadaan PLTS Saguling nantinya dapat mengurangi emisi karbon dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun. Hal ini menjadi mendorong pelaksanaan transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
Sebagai informasi, kepastian pembiayaan tersebut ditandai dengan penandatanganan Financing Agreement yang dilakukan oleh PT Indo ACWA Tenaga Saguling (perusahaan patungan PLN Indonesia Power dan ACWA Power), PLN Indonesia Power, dengan Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft (DEG) lembaga pembiayaan dari Jerman, Société de Promotion et de Participation pour la Coopération Economique (Proparco) dari Prancis hingga Standard Chartered Bank dari Inggris.