RIYADH, iNews.id – Kebijakan Pangeran Muhammad bin Salman yang melakukan modernisasi terhadap Arab Saudi menarik minat perbankan asing untuk beroperasi di negara dengan ekonomi terbesar di Timur Tengah itu.
Yang terbaru, bank investasi terbesar asal Swiss, Credit Suisse berencana membuka cabang di Arab Saudi. CEO Credit Suisse, Tidjane Thiam mengaku secara pribadi sudah berkunjung ke Arab Saudi untuk mengajukan izin membuka cabang di negara tersebut.
“Saya sudah ke Riyadh, bertemu dengan kepala SAMA (Saudi Arabian Monetary Authority), dan mengajukan izin sendiri,” kata Thiam dikutip dari Arab News, Rabu (1/8/2018).
Selain Credit Suisse, bank asal Amerika, Citigroup juga memperoleh izin pada April 2018 untuk kembali membuka cabang di Arab Saudi. Sekitar 13 tahun lalu, bank yang bermarkas di New York ini pernah memiliki cabang di Arab Saudi. Sementara Goldman Sachs juga telah memperoleh izin sekuritas di pasar saham Arab Saudi.
Qatar Investment Authority diketahui memiliki 4,94 persen saham Credit Suisse. Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain, dan Arab Saudi menerapkan sanksi kepada Qatar sejak Juni 2017 karena diduga mendanai aksi terorisme. Terkait hal tersebut, Thiam mengatakan, tidak ada hubungan antara bisnis Credit Suisse dan politik kedua negara. “Tidak ada masalah dengan Credit Suisse di Arab Saudi,” ujarnya.
Meningkatnya jumlah bank-bank asing dan manajer investasi di Arab Saudi terjadi sejak pemerintah negara itu melakukan transformasi di sektor ekonomi, termasuk mendiversifikasi sumber ekonominya di luar minyak.
Selain dua bank tersebut, ada 12 bank asing lainnya yang sudah mendapatkan izin meski belum secara resmi beroperasi di Arab Saudi. Bank-bank tersebut di antaranya Deutsche Bank, J.P. Morgan Chase, Qatar National Bank (QNB), dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC).