Ari menyampaikan, apresiasi ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat fondasi ekonomi Indonesia melalui inovasi dan transformasi berkelanjutan. Menurutnya, seluruh upaya yang dilakukan Bank Mandiri sejalan dengan agenda pemerintah dalam Asta Cita, terutama dalam mempercepat transformasi ekonomi, memperkuat industri keuangan, serta mendorong aktivitas ekspor.
Bank Mandiri juga memperkuat efektivitas kebijakan moneter melalui penyediaan suplai valuta asing, didukung basis nasabah eksportir dan importir yang besar. Hingga Oktober 2025, transaksi valas Bank Mandiri di pasar antarbank tumbuh 32,06 persen year-to-date, menunjukkan peran signifikan perusahaan dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan memperkuat ketahanan eksternal Indonesia.
Selain itu, bank berlogo pita emas ini dinobatkan sebagai Dealer Utama Terbaik dalam Pemenuhan Kewajiban untuk Pengembangan PUVA, menunjukkan konsistensi Bank Mandiri dalam menerapkan prinsip kehati-hatian saat mengemban tugas sebagai Dealer Utama.
Di sektor sistem pembayaran, Bank Mandiri juga terus memperluas adopsi BI-FAST untuk mempercepat transaksi nasional dan mendorong digitalisasi ekonomi. Sampai Oktober 2025, Bank Mandiri berhasil memproses kenaikan transaksi BI Fast 28 persen year on year (yoy) yoy menjadi 564 juta kali dengan nilai mencapai Rp1.425,97 triliun, naik 20 persen yoy.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh Mandirian dan bukti komitmen kami untuk memperkuat kebijakan moneter, pasar uang, dan sistem pembayaran nasional. Kami akan terus berkontribusi agar ekonomi Indonesia semakin kuat, inklusif, dan berkelanjutan,” tutur Ari.