JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memprediksi gabah bakal langka bulan depan hingga akhir tahun. Hal itu akan menyebabkan harga beras naik lagi di pasaran.
Arief memproyeksikan pada November dan Desember produksi padi petani diperkirakan hanya 1,1 juta ton hingga 1,2 juta ton. Padahal kebutuhan per bulan tembus 2,5 juta ton, sehingga ada kemungkinan terjadi kelangkaan gabah, yang membuat harga gabah mengalami kenaikan, dan berimbas pada kenaikan harga beras.
"Kalau sudah seperti itu, berarti stok Bulog dilepas 640.000 sampai Oktober-November," ujar Arief saat ditemui MNC Portal di Kementan, Kamis (5/10/2023).
Selain itu, untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga gabah itu Pemerintah juga tengah menunggu kedatangan beras impor. Hal itu bertujuan untuk menjaga cadangan beras milik Pemerintah untuk menekan harga beras yang ada dipasar ketika mengalami kenaikan.
"Kemudian presiden akan memberikan tambahan lagi (impor) bulan Desember, kalau Januari - Maret 2023 kita akan ajukan kembali supaya diberikan lagi (impor)," ujar Arief.