Dia menambahkan, berdaaarkan data Bapanas ada 66 kabupaten/kota yang mematok harga telur ayam di bawah HAP.
Senada, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) pun mengungkapkan bahwa harga telur dipasaran terus merangkak naik. Adapun berdasarkan catatan IKAPPI, harga telur di Jabodetabek sudah dikisaran Rp31.000-34.000 per kg, di luar jawa atau wilayah timur Rp 38.000 per kg bahkan ada yang menjual lebih dari Rpu 40.000 per kg.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, faktor kenaikan harga telur ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi dan distribusi yang tidak sesuai sasaran.
"Harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir dan ada dua hal yang kami temukan yang pertama adalah karena faktor produksi, faktor produksi ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi, dan proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasanya di distribusikan ke pasar tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian diluar pasar atau permintaan diluar pasar sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik," ujar Reynaldi.