"Hemat energi gimana caranya, yang biasanya keluar bensin 3 liter bisa gak 2 liter aja. Ya, kurangin menghirup udara yang polusi dengan Co2," ujar Arifin.
Dia mengungkapkan, asumsi sementara Kementerian ESDM, konsumsi Pertalite akan menjadi 29 juta KL atau naik 6 juta KL. Sementara Solar naik sebesar 2 juta KL menjadi 17 juta KL.
Kini harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dan solar subsidi menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter.
"Sementara saat ini belum ada kepastian mengenai ada perbaikan gak probability migas internasional. Ini yang kita antisipasi, kalau tidak sangat-sangat besar untuk pemerintah," tutur Arifin.