“Kalau kuota untuk jenis bahan bakar tertentu, minyak solar dan juga minyak tanah itu kan sudah ditetapkan di Undang-Undang APBN. Jadi, kalau untuk minyak solar itu 18,8 juta kiloliter. Kalau untuk minyak tanah itu 525.000 kiloliter ya,” ujar dia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya memastikan bahwa skema baru perihal distribusi BBM bersubsidi telah rampung. Sehingga bakal segera diumumkan oleh pemerintah.
Sebelum disampaikan ke publik, Bahlil mengatakan skema baru BBM subsidi terlebih dahulu diputuskan Presiden dalam rapat terbatas.
“Menyangkut dengan metode subsidi sudah rampung yang Insya Allah akan diputuskan dalam waktu dekat lewat ratas dan setelah diputuskan lewat ratas baru kami umumkan,” kata Bahlil saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.
Usai diputuskan Prabowo, skema BBM subsidi sudah bisa diberlakukan pada 2025. Bahlil memastikan, skema yang dipilih menyangkut dengan kepentingan masyarakat luas, terutama mereka yang berhak mendapat bahan bakar bersubsidi.
“Nanti setelah ratas, putus, baru saya umumkan, baru ketahuan semuanya. 2025 insya Allah. Yang jelas mencari jalan untuk kebaikan semuanya, gitu ya,” ucapnya.
Bahlil sebelumnya mencatat ada ada dua skema BBM subsidi, yaitu Bantuan Langsung Tunai dan subsidi barang.
“Skemanya ini kemungkinan besar itu blending. Blending antara ada subsidi barang dan sebagian subsidi BLT," ucap dia beberapa waktu lalu.