Total dana pihak ketiga (DPK) BCA naik 5,7 persen yoy menyentuh Rp1.190 triliun per Juni 2025. Dana giro dan tabungan (CASA) secara konsolidasi berkontribusi sekitar 82,5 persen dari total DPK, tumbuh 7,3 persen mencapai Rp982 triliun.
Frekuensi transaksi yang diproses BCA menunjukkan peningkatan signifikan, naik 17 persen yoy pada semester I 2025, tumbuh 3,5 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Kenaikan frekuensi transaksi ini ditopang oleh transaksi mobile dan internet banking yang naik 19 persen yoy.
Aplikasi myBCA terus dikembangkan, dengan inovasi terbaru berupa integrasi portofolio saham dan obligasi di BCA Sekuritas ke dalam aplikasi tersebut. Selain itu, terdapat penambahan mata uang Won Korea Selatan pada Poket Valas myBCA, sehingga kini tersedia 17 mata uang asing.
"Sebagai bentuk apresiasi bagi nasabah, BCA kembali menghadirkan program Gebyar Hadiah BCA yang berlangsung pada 15 April – 31 Juli 2025. BCA berkomitmen terus menghadirkan inovasi dan memperluas cakupan produk dan layanan sesuai kebutuhan nasabah,” ucap Hendra.
Pencapaian kinerja laba BCA di paruh pertama 2025 didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga dan pendapatan selain bunga. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) mencapai Rp42,5 triliun, tumbuh 7 persen yoy. Pada saat yang sama, pendapatan selain bunga naik 10,6 persen yoy menjadi Rp13,7 triliun.
Total pendapatan operasional mencapai Rp56,2 triliun, naik 7,8 persen YoY. Rasio cost to income (CIR) juga membaik menjadi 29,1 persen, turun dari 30,5 persen pada tahun sebelumnya.