JAKARTA, iNews.id - PT PLN (Persero) mencatat beban puncak listrik saat siang hari di sistem Jawa Madura Bali atau Jamali mencapai rekor tertinggi baru, yakni 28.693 megawatt (MW). Ini menjadi sinyal kuat pemulihan ekonomi karena didorong geliat aktivitas masyarakat dan industri.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, realisasi beban puncak siang hari di sistem Jamali pada 14 April 2022 tercatat mencapai 28.693 MW. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi baru di sistem kelistrikan di Indonesia.
"Kenaikan beban puncak pada siang hari menjadi sinyal aktivitas masyarakat, kegiatan ekonomi dan geliat industri mulai meningkat," kata Agung dalam keterangannya dikutip dari Antara, Sabtu (16/4/2022).
Sementara, beban puncak malam tertinggi mencapai 27.936 MW yang tercatat pada 30 Maret 2022. Untuk beban daya mampu pasokan di Jamali pada siang hari mencapai 29.736 MW, sedangkan malam hari mencapai 29.141 MW.
Tak hanya Jamali, Agung mengungkapkan, PLN juga mencatat peningkatan beban puncak di sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan rekor tertinggi mencapai 1.625 MW. Beban puncak ini naik bila dibandingkan tahun lalu sebesar 1.617 MW.
"Geliat pemulihan ekonomi saat ini sudah mulai terasa. Hal ini bisa dilihat dari beban puncak listrik di beberapa daerah yang mulai meningkat. Ini sinyal optimisme bahwa masyarakat dan industri mulai meningkatkan aktivitas," tutur Agung.
Dia menjelaskan, pada kuartal I tahun ini realisasi penjualan listrik tercatat sebesar 65,42 terawatt jam (TWh). Khusus di sektor industri, konsumsi listrik mencapai 21.953 gigawatt jam (GWh) atau naik 16 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu.
"Kenaikan penjualan listrik menjadi sinyal perekonomian kembali pulih. Aktivitas masyarakat kembali pulih sehingga mendorong konsumsi listrik terutama di sektor industri dan ritel, konsumsi listrik semakin meningkat," ujarnya.