3. Belajar Membangun Bisnis dari Internet
Situs pertama yang dibangun Jack Ma diberi nama Alibaba.com. Perusahaan Alibaba.com didirikan pada 4 April 1999, bebasis di Hangzhou, China.
Dari memberikan jasa terjemahan Bahasa China, situs itu kemudian dikembangkan Jack Ma menjadi situs bisnis yang menghubungkan para eksportir China dengan para pembeli di luar negeri.
Perkembangan Alibaba.com yang begitu cepat membuat anyak investor tertarik menanam modal. Hal itulah yang kemudian membuat Jack Ma membangun bisnis Alibaba Group Holding Limited hanya dalam waktu 4 tahun setelah Alibaba.com didirikan.
Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputer, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retail online terbesar di China, Alibaba Group.
Kini, Alibaba Group merupakan retailer online terbesar di China dan berada di posisi kedua dunia setelah Walmart, perusahan retail terbesar Amerika Serikat.
Bahkan Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihannya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem portal pengiriman China.
4. Belajar Menembus Pasar Amerika
Salah satu mimpi terbesar Jack Ma adalah menembus pasar Amerika Serikat (AS) dan bersaing dengan perusahaan global lainnya yang sebagian besar berasal dari negara adi kuasa itu.
Mimpinya itu, muncul saat Jack Ma mengunjungi Sillicon Valley, kawasan industri teknologi ternama di Amerika Serikat (AS). Melihat jejeran bangunan perusahaan terkenal di dunia, sepertui Facebook dan Apple, membuat Jack Ma terpicu menembus pasar AS.
Jack Ma kemudian memperbesar Alibaba.com menjadi Alibaba Group yang bergerak di bisnis internet, e-commerce, ritel, kecerdasan buatan, dan teknologi.
Berkat kegigihannya membangun Alibaba Group, Jack Ma dinobatkan memnjadi miliarder terkaya di China dan masuk dalam jajaran miliarder dunia.
Pada September 2014, Jack Ma membawa Alibaba Group melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Busar Amerika Serikat, Wall Street.
IPO Alibaba tercatat menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah Wall Stret dan mencetak rekor fantastis karena harga saham IPO-nya melesat 38 persen di hari pertama perdagangan. IPO Alibaba mampu mengumpulkan dana hingga 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp359,787 triliun.
5. Belajar Berbagi Ilmu
Banyak pengusaha yang menjuluki Jack Ma sebagai "Crazy Jack" karena ide-ide bisnis super gila dan fantastis yang dilontarkannya. Beberapa bahkan tak yakin sampai Jack Ma dapat mewujudkan ide bisnisnya tersebut.
Meski sudah menjadi miliarder dunia, Jack Ma tak pelit berbagi ilmu. Dia bahkan ikut menjadi pemodal untuk menopang perusahaan rintisan (start up).
Dibandingkan berbicara soal kehebatan perusahaannya, dalam berbagai kesempatan, Jack Ma lebih senang membahas bagaimana Alibaba dapat membantu banyak konsumen, menciptakan lapangan kerja, dan melayani masyarakat.
Nampaknya, Jack Ma tidak pernah melupakan panggilan jiwanya sebagai seorang guru, sekaligus pekerjaan pertama yang menyelamatkannya dari keputusasaan karena ditolak bekerja di puluhan perusahaan.
Kini Jack Ma tercatat menjadi orang terkaya ke-4 di China dengan kekayaan bersih sebesar 5,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp73,4 triliun.
Forbes pernah menobatkannya sebagai orang terkaya nomor 1 di China pada 2020, namun seiring pandemi Covid-19 dan perubahan regulasi proteksi oleh Pemerintah China karena perang dagang dengan AS, kekayaan Jack Ma merosot dan peringkatnya turun ke posisi orang ke-4 terkaya di China pada 2021.
Meskipun kekayaannya merosot, tak ada yang bisa memungkiri Jack Ma merupakan pengusaha yang menjadi fenomena di China juga dunia. Tertarik menekuni bisnis from zero to hero? Ayo coba belajar dari kisah sukses Jack Ma. Selamat mencoba!