JAKARTA, iNews.id – Kebijakan pemerintah dalam memberikan relaksasi berupa Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor sudah berlaku sejak 1 Maret 2021.
Saat ini pemerintah merencanakan perluasan pemberian diskon PPnBM ini, dari yang sebelumnya hanya menyasar mobil dengan roda penggerak 4x2 dan mesin hingga 1.500cc, akan diperluas menjadi mesin 1.501cc hingga 2.500cc dan roda penggerak 4x4.
Rencananya bakal ditetapkan dua skema relaksasi PPnBM DTP yang berbeda untuk kategori kendaraan 4x2 dan 4x4. Untuk kendaraan 4x2 akan dikenakan tarif sebesar 10% untuk tahap pertama (April – Agustus 2021) dan selanjutnya di tahap kedua (September – Desember 2021) akan dikenakan tarif sebesar 15%. Sementara untuk segmen kendaraan 4x4 akan dikenakan tarif sebesar 30% untuk tahap pertama dan 35% untuk tahap kedua.
Hal ini diharapkan bakal meningkatkan minat dan pembelian atas kendaraan bermotor. Namun tidak sampai di situ saja, efek diskon PPnBM ini tentu saja akan dirasakan oleh penyedia jasa maupun barang yang berhubungan dengan penggunaan kendaraan bermotor tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan setelah memanfaatkan program ini, pemilik kendaraan dihimbau untuk memikirkan risiko yang dapat terjadi pada mobil tersebut. Kepemilikan asuransi untuk melindungi kendaraan baru tersebut tentu saja harus dipertimbangkan secara serius.