JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengharapkan pembentukan subholding akan meningkatkan nilai pasar PT Pertamina (Persero) hingga menembus 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1.445 triliun.
Pernyataan itu, disampaikan Wakil Menteri I BUMN, Pahala N Mansury, dalam ajang Pertamina Investor Day 2021, yang digelar Kamis (24/6/2021).
Dia menjelaskan, pembentukan subholding, yang juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah sebagai Pemegang Saham Pertamina, merupakan bentuk komitmen untuk meningkatkan nilai pasar Pertamina secara keseluruhan.
"Kami memiliki aspirasi untuk meningkatkan nilai pasar keseluruhan holding dan subholding Pertamina hingga mencapai sekitar 100 miliar dolar AS," ujar Pahala.
Sebagai bagian dari itu, lanjutnya, diperlukan sejumlah aksi korporasi melalui di antaranya, pencarian mitra, apakah itu melalui Indonesia Investment Authorities, atau melalui beberapa aksi korporasi.
"Kami harapkan inisiatif ini bisa didukung oleh semua investor. Kami berharap hal ini bisa menjadi hal positif untuk mendukung Pertamina," kata Pahala.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan memastikan perusahaan dapat cepat beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah.
Seperti diketahui, meski menghadapi tantangan pandemi Covid-19, Pertamina berhasil melakukan penghematan biaya 4,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS), serta membukukan EBITDA sebesar 7,6 miliar dolar AS, dan laba bersih 1,05 miliar dolar AS pada 2020.
Tidak hanya mencetak performa positif, Pertamina juga mengukir milestone baru dengan pembentukan 6 subholding yaitu di sektor Upstream, Gas, Commercial & Trading, Refining & Petrochemical, Integrated Marine, dan New & Renewable Energy
Keberhasilan Pertamina dalam menjaga kinerja positif di masa pandemik tersebut, mendapat respon yang sangat baik dari publik, termasuk kalangan investor. Untuk itu, pemerintah mendukung Pertamina memperkuat pondasi bisnisnya dengan mengakselerasi bisnis-bisnis baru.