"Malu sangat malu, yang sebelumnya karena kerja saya di bank, berangkat menggunakan dasi, saya menggunakan motor, menggunakan jaket, rapi setiap hari, selama 6 tahun saya seperti itu, taopi kemudian saya berjualan sambil mendorong gerobak melewati mereka, timbul kebingungan dari mereka, kok si Indra ini malah jualan pake gerobak di pinggir jalan, malu benar-benar malu," kata Indra.
2. Jatuh sakit karena stres
Indra berkisah bahwa dirinya sampai harus jatuh sakit saat dua hari pertama ia baru mulai berjualan es tebu. Sakitnya bukan tanpa alasan, selain capek mendorong gerobak, ia juga stres dengan banyak pertanyaan-pertanyaan dari keluarganya yang menyayangkan keputusan Indra untuk keluar dari karyawan bank dan memilih berjualan es.
"Saya mendorong gerobak itu sampai keringat dingin bahkan lucunya saya sampai jatuh sakit, awal saya dagang saya sampai meriang karena mungkin batin saya tertekan karena pertanyaan-pertanyaan dari keluarga," ujarnya.
3. Raih omzet hingga Rp93 juta per bulan
Namun berkat kegigihannya, Indra berhasil menghadapi rasa malu dan stress, bahkan semakin mantap menjalani bisnis jualan es tebu. Saat ini ia hanya tinggal menikmati manisnya hasil dari berjualan es tebu murni.
Indra menyebut ia sudah memiliki 11 gerobak, dari masing-masing gerobak ia bisa mengumpulkan omzet hingga Rp8,5 juta, jika ditotal ia meraup untung hingga Rp93 juta dalam satu bulan.