Menanggapi pertanyaan salah seorang mahasiswa terkait kebijakan fiskal dan moneter, Menko Airlangga menyampaikan bahwa engine pembangunan ke depannya akan digeser ke sektor swasta melalui skema investasi dan juga melalui kredit perbankan, sehingga
reformasi struktural serta sovereign wealth fund untuk kebutuhan pendanaan jangka panjang sangat diperlukan.
“Saya berharap agar mahasiswa selalu mengikuti perkembangan zaman dan mengasah diri untuk menjadi entrepreneur. Seperti moto UWKS yakni ‘Anggung Wimbuh Linuwih’, agar mahasiswa selalu tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik serta pertahankan nilai-nilai bangsa dan budaya Indonesia. Saya yakin kita bisa keluar sebagai juara dari pandemi Covid-19 ini,” tutur Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut juga dipamerkan kreasi kokedama, sebuah teknik menanam asal Jepang, yang membuat tanaman hias menjadi lebih indah dan bernilai jual lebih tinggi.
Produk dengan teknik yang dikembangkan oleh salah satu dosen UWKS ini, sudah diekspor ke 4 negara yakni Malaysia, Amerika, Australia, dan Turki.
Selain itu juga ditampilkan produk inovasi pengolahan sabut kelapa menjadi pot tanaman dengan bentuk hewan untuk memancing anak-anak agar mau merawat tanaman serta produk mojodama,
dimana buah mojo diolah dan dinaikkan value-nya menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomi.
Dalam kegiatan yang diikuti dengan penyerahan bantuan berupa sarana olahraga dan satu set Marching Band tersebut, turut dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Menteri Pemuda dan
Olahraga, Wakil Menteri Perdagangan, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Jawa Timur, Sekretaris Kemenko Perekonomian, dan civitas akademika Universitas Wijaya Kusuma.