Untuk mengembangkan usahanya, Mardi memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bermula saat dia disarankan teman dan pelanggan agar menjadi nasabah bank pelat merah tersebut.
"Dari 2011 saya ambil KUR. Dulu awalnya kita ambil Rp30 juta untuk (tenor) 3 tahun," ucapnya.
Setelah usahanya makin berkembang, Mardi kini memanfaatkan fasilitas kredit Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) BRI.
"Sekarang Kupedes, saya ambil sekarang Rp25 juta untuk nambahin modal, baru berjalan dua bulan (dari Januari 2024)," tuturnya.
Selain memproduksi tahu, Mardi juga menjual produknya ke pelanggan secara langsung, mulai dari warung makan, tukang sayur, warung kopi, hingga tukang gorengan di wilayah Cipayung, Kampung Rambutan hingga Lubang Buaya, Jakarta Timur. Omzet yang diraih Mardi per bulan diketahui mencapai Rp9 juta.
"Perkiraan sehari itu (omzet) Rp300.000, kalau per bulan Rp9 juta," ujarnya.
Berkat bisnisnya sebagai perajin tahu yang berada di sentra tahu Cipayung, Jakarta Timur, Mardi mampu menyekolahkan kedua anaknya hingga lulus SMA.