"Dan tentu hal ini ada tekanan di atas, maka ada global shock, harga komoditas semakin tinggi, ini yang perlu kita antisipasi, jangan sampai kita tidak siap, akhirnya kita mendapatkan shock yang terjadi hari ini," kata dia.
Selain itu, Erick juga mencatat dua tekanan lain terhadap industri logistik di Indonesia. Pertama, kerentanan rantai pasok global. Tekanan ini terkait dengan kurangnya jumlah container, keterlambatan pengiriman barang, hingga gap antara permintaan dan penawaran.
Lalu, kebijakan perdagangan global yang dikaitkan atas sikap proteksionisme sejumlah negara, perang dagang dan harga, hingga adanya peningkatan pajak.