"Beberapa negara masuk resesi, tetapi Indonesia terlihat potensi dari resesinya dibanding berbagai negara lain relatif sangat kecil yaitu sekitar tiga persen," ujar Menko Airlangga.
Dia menjelaaskan, pemerintah berharap IMF bisa terus mendukung kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun ini. Pemerintah Indonesia berharap narasi positif terus dilakukan emerging countries beserta IMF.
Hal itu, lanjutnya, disebabkan pemerintah Indonesia khawatir kondisi inflasi yang meningkat di berbagai negara dan tingkat suku bunga akan masuk rezim baru.
"Kenaikan tingkat suku bunga global dan tentu sangat mempengaruhi terhadap investasi yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia," ungkap Menko Airlangga.
Terkait penanganan Covid-19, lanjutnya, Presiden Jokowi menyampaikan vaksinasi di Indonesia sudah tinggi yakni untuk dosis satu lebih dari 90 persen dan dosis kedua lebih 80 persen. Sementara itu, vaksin dosis penguat atau booster sedang digenjot peningkatannya.
Menko Airlangga mengatakan, pada kesempatan itu, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva ikut menyampaikan harapan agar Indonesia bisa berperan banyak melalui Presidensi G20. Khususnya, untuk penanganan konflik di Ukraina. Sebab, secara politik G20 sangat krusial.
“Terutama untuk penanganan konflik di Ukraina dan dunia berharap banyak kepada Indonesia terutama kepada Bapak Presiden Jokowi agar Indonesia bisa memberikan solusi menjelang G20 nanti," tutur Menko Airlangga.