"Kalau ada suku bunga, kita berusaha tidak menaikkan, karena kita juga belum tahu berapa keniakan interest pinjaman, karena Himbara belum naikan, bunga rerata masih di 7 persen untuk KPR," ujar Totok.
Sekedar informasi, sejak bulan Agustus 2022 hingga Januari 2023 Bank Indonesia secara akumulatif sudah menaikan suku bunga sebanya 225 basis poin atau 2,25 persen. Hal itu merupakan upaya perlawanan rupiah untuk tetap kuat menghadapi nilai tukar dolar.
Targetnya dengan keniakan suku bunga sebanyak 225 basis poin tersebut, inflasi inti dapat ditekan di angka 2-4 persen pada semester I 2023, dan inflasi IHK di angka 2-4 persen pada semester II 2023.
"Kenaikan suku bunga, asal masyarakat ada kemampuan dunia bisnis ada kemampuan tidak ada masalah, yang jadi masalah itu jual barang tidak ada yang beli," ungkap Totok.