JAKARTA, iNews.id - Sodetan Kali Ciliwung akhirnya diresmikan pada hari ini, Senin (31/7/2023) setelah 11 tahun mangkrak. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun mengatakan hal itu karena selama 5 tahun tidak ada pembebasan lahan.
"Benar (masalah pembebasan lahan), kalau mau bukti ya, DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) PUPR selama hampir 5 tahun itu nol, untuk semua pengendalian banjir di Jakarta karena nggak ada pembebasan lahan," kata Basuki di lingkungan istana kepresidenan Jakarta.
Hal itu juga terlihat dari target normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 kilometer (km). Namun, nyatanya realisasi saat ini baru selesai 16 km karena terkendala pembebasan lahan.
"Makanya kan masih 17 km kan, dari 33 km baru dibuatnya 16 km, masih 17 lagi. Sekarang dimulai sama Pak Heru (Budi Hartono), diupayakan pembebasan lahannya kami baru alokasikan," tutur Basuki.
Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan dua jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang. Proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir.