Ia menambahkan, secara tahunan, inflasi pada Agustus 2024 ini terjadi pada seluruh komponen. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,02 persen. Komponen ini memberikan andil inflasi terbesar dengan andil inflasi sebesar 1,30 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya emas perhiasan, kopi bubuk, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya sewa rumah dan minyak goreng.
"Berikutnya, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 1,68 persen. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,33 persen dan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen ini adalah sigaret kretek mesin, bensin, sigaret kretek tangan, dan sigaret kretek putih mesin," kata Pudji.
Selanjutnya, komponen harga bergejolak yang mengalami inflasi sebesar 3,04 persen dengan andil inflasi sebesar 0,49 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen harga bergejolak ini adalah beras, cabai rawit, dan kentang.
"Kemudian berdasarkan sebaran wilayahnya dimana secara tahunan, seluruh provinsi mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan dengan inflasi sebesar 5,05 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kepulauan Bangka Blitung dengan inflasi sebesar 1,02 persen," ucap Pudji.