Herd membangun Bumble pada 2014 tak lama setelah dia keluar dari Tinder. Dia menggugat perusahaan tersebut karena merasa mendapat pelecehan seksual. Dia menuding atasan dan pacarnya, Justin Mateen mengirimkan ancaman dan hinaan. Kasus tersebut kemudian secara cepat berhenti.
Herd kemudian mengajak Andrey Andreev, miliarder asal Rusia yang bermukim di London untuk membangun aplikasi kencan online untuk pasar Eropa dan Amerika Latin. Di sinilah Bumble lahir dengan pembeda hanya perempuan yang bisa memilih calon pasangannya terlebih dahulu.
Pada 2019, Andreev keluar dari perusahaan karena tuduhan misoginis. Kemudian, perusahaan private equity Blackstone Group mengambil alih kepemilikan saham Andreev di Bumble pada November 2020. Saat itu, valuasi Bumble dihargai 3 miliar dolar AS.
Perjalanan berliku Bumble hingga menjadi perusahaan terbuka menjadi cerita tersendiri bagi Herd.
"Hari ini, Bumble menjadi perusahaan publik. Ini hanya dimungkinkan berkat lebih dari 1,7 miliar inisiatif perempuan tangguh di aplikasi kami, dan perempuan-perempuan perintis yang membuka jalan di dunia bisnis. Untuk semua orang yang membuat hari ini menjadi mungkin: Terima kasih," kata Herd lewat akun Twitternya.